Saturday, April 20, 2024
HomeSE AsiaPapua Rumah Doa Segala Bangsa Berdiri di Sentani, Simbol Kerukunan Antar Umat...

Papua Rumah Doa Segala Bangsa Berdiri di Sentani, Simbol Kerukunan Antar Umat Beragama – Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAPapua Rumah Doa Segala Bangsa diresmikan di Sentani, Jayapura, pada Minggu (3/7/2022).

Sekretaris Utama BNPT, Mayjen TNI Dedi Sambowo, mengatakan Papua Rumah Doa Segala Bangsa adalah simbol kerukunan antar umat beragama.

“Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Maka, diperlukan seni dalam merawat, dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat kita dapat meminimalisir adanya konflik,” kata Dedi, dalam keterangannya, pada Minggu (3/7/2022).

Menurut dia, Papua Rumah Doa Segala Bangsa itu merupakan mitra BNPT dalam menyebarkan ajaran cinta kasih dan penyelesaian konflik tanpa kekerasan.

Sementara itu, Pdt. Lipiyus Biniluk Ketua FKUB ( Forum Kerukunan Umat Beragama ) Papua sekaligus pendiri Papua Rumah Doa Segala Bangsa mengatakan latar belakang pendirian tempat ini adalah aktivitas doa yang menjadi kewajiban setiap umat beragama dan keinginannya.

Menurut dia, doa itu penting di agama manapun. Apalagi jika ditambah dengan puasa, itu momen yang kami percayai sebagai momen untuk menyadarkan diri bahwa manusia tidak mampu tanpa pertolongan Tuhan.

“Metode doa dan puasa ini pun kami lakukan dalam penyelesaian permasalahan – permasalahan di Papua. Papua rumah doa segala bangsa terbuka untuk siapapun, agama manapun,” paparnya.

Dirinya pun menceritakan pengalamannya dengan Kepala BNPT Komjen. Pol. Dr. Boy Rafli Amar, tentang dukungan yang ia berikan terhadap kegiatan doa dan puasa saat masih menjabat sebagai Kapolda Papua periode 2017 – 2018.

Ketika itu, kata dia, Boy Rafli ketika menjabat sebagai Kapolda Papua mendukung kegiatan – kegiatan doa dan puasa yang kami lakukan.

“Salah satu kalimat darinya yang saya ingat adalah ‘doa dan puasa membuka intervensi Tuhan dalam segala persoalan’, beliau benar – benar mendukung kami,” ujarnya.

Pendekatan melalui agama dan adat merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan kekerasan di Papua.

Unsur agama dan adat kerap dilibatkan karena memiliki kohesivitas dalam kehidupan masyarakat Papua.

Untuk diketahui, di kesempatan ini menyembunyikan sirine peresmian bersama tokoh lintas agama dan tokoh nasional seperti Mantan Kapolda Papua Paulus Waterpauw, Kabaintelkam Polri Irjen Ahmad Dofiri, Kepala Badan Litbang Kemendagri, Dr. Eko Prasetyanto, dan Ketua umum PGI Pdt. Gomar Gultom.



Source link

- Advertisment -